Saatnya NgeGame di Laptop

01.15

Berkat berbagai perkembangan terkini di bidang teknologi, game - game anyar tidak lagi hanya dapat dimainkan di sistem desltop masif. Anda dapat pula menikmati nya di laptop kesayangan anda.

Biasanya, jika anda ingin memainkan suatu game PC, anda diharuskan untuk berinvestasi di deskop PC gaming high enda atau jika anda tipe orang yang paham teknologi anda akan membangun mesin gaming anda sendiri. Laptop sama sekali tidak masuk hitungan karena dianggap tidak mampu menciptakan lingkungan gaming yang bergerak pada laju frame tinggi. Tapi, chip grafis mobile baru dan processor laptop yang lebih kencang dari Intel dan AMD telah mengubah aturan permainan.

Ada beberapa alasan mengapa butuh waktu bagi gaming untuk dapat diapilkasikan di laptop. Pertama, chip grafis high end berlari pada kecepatan clock tinggi dan sebagai imbasnya, menjadi cukup panas. Menempatkan chip chip ini pada casis laptop seringkali tidak praktis, karena ia sulit menyebarkan panas dengan cukup cepat di ruang terbatas yang tersedia, khususnya karena si casis juga perlu menangani panas dari CPU dan hard drive. Kedua, chip yang lebih cepat cenderung cukup rakus daya. Laptop biasanya di desain untuk menyediakan daya tahan baterai selama mungkin, sehingga menempatkan chip grafis high end di dalamnya tentunya akan berseberangan dengan etos desain tersebut. Tak hanya itu, chip grafis yang lebih tua juga cenderung memakan begitu banyak daya sampai ia akan mengurangi daya tahan baterai sampai setengahnya atau bahkan, dalam beberapa kasus lebih dari itu.

Meski demikian, pasar desktop PC bisa dibilang tersedndat di mana penggunanya lebih memilih meninggalkan mesin desktop yang besar demi laptop yang bisa di bawa kemana mana. Dan manufaktur chip grafis raksasa, seperti AMD dan nVidia, telah memutuskan untuk merespon tren ini. Hasilnya adalah sejumlah terobosan teknologi baru yang akhirnya mulai menawarkan performa grafis yang sama, sebelumnya hanya dapat dinikmati oleh pengguna desktop PC, ke kancah laptop.

Tapi sebelum kita membahas teknologi ini lebih dalam mari melangkah sebentar ke belakang untuk mencoba memahami bagaiama game modern saat ini sungguh sungguh telah menciptakan dunia yang membuat kita gemar sekali menghabiskan waktu menembaki orang dan meledakkan segala sesuatu.

Pada dasarnya ada tiga langkah untuk menciptakan suatu dunia gaming. Yang pertama melibatkan penciptaan objek 3D pokok memakai poligon. Sebenarnya hal ini melibatkan dijatuhkannya banyak sekali segitiga berbarengan untuk membuat bentuk objek dunia nyata. Dalam bentuk ini. Dunia game terlihat seperti versi yang sangat rumit dan grafik vector lama yang dipakai di komputer komputer jadul seperti BBC Micro dan Commodore 64 di game game klasik seperti Elite. Setelah model poligon ini dibuat, ia membutuhkan penambahan tekstur dan terakhir, efek efek seperti refleksi dan riak di air ditambahkan di samping sebagai efek cahaya.

Tenaga Pemrosesan
Jika semua ini terdenganr rumit, itu karena memang demikian adanya. Menciptakan dunia realistis di komputer membutuhkan banyak sekali tenaga pemroses, khususnya karena, bersama dengan menggambar grafis dilayar, komputer juga perlu membuat animasi karakter dan barang barang di dalam dunia tersebut, dan mengurus Aritificial Intelligence(AI) yang membuat para musuh dalam game yang jahat itu sulit sekali dikalahkan.

Tidak mengejutkan bahwa sebagian besar kerja berat di game diserahkan kepada chip grafis terdedikasi (dedicated). Tapi memiliki chip grafis yang didaya bukanlah satu satunya unsur yang dibutuhkan. Chip - chip ini juga perlu digunakan secara tandem dengan procesor kencang yang didukung oleh RAM dalam jumlah yang banyak.

Suatu Chip grafis dapat mengurus rendering poligon, pemetaan tekstur dan berbagai pencahayaan dan efek, tapi processor laptop perlu juga dimintai bantuan untuk mejlanakna tugas tugas lain, seperi mengontrol AI dalam game mengkoordinasi efek suara dan menyatukan konsep fisika dalam game.

RAM juga sangat penting, karena akan dipakai untuk menyuapkan data dengan cepat ke processor dan kartu grafis untuk memastikan tidak ada yang menganggur selagi menunggu untuk mengunyah bit data selanjutnya.

Jadi bisa dibilang mustahil menikmai pengalaman gaming yang asyik jika anda memiliki kartu grafis yang kencang dan sebuah CPU yang elelt dengan RAM terbatas atau punya CPU cepat dan banyak RAM tapu kartu grafisnya yang lemot. Untuk membuat game dengan hasil terbaik. Anda membutuhkan keseimbangan yang bagus antara keduanya.

Layar yang aduhai juga sifatnya krusial yang juga menjadi alasan mengapa sebagian besar laptop gaming cenderung dilengkapi dengan layar berukuran besar mulai dari 15,6 sampai 18,4 inci. Umumnya, mereka adalah layar berosolusi tinggi yang dapat menampilkan tingkat detail yang lebih baik , meskipun makin tinggi resolusi makin berat kerja kartu grafis untuk memproduksi laju frame yang cepat. Tentunya, suara juga sangatlah penting untuk gaming, khususnya karena banyak game mampu mengeluarkan surround sound dengan efek efek lingkungan seperti ema bagi pantulan untuk meingkatkan perasaan bahwa anda sedang benar benar berada di dunia virtual. Speaker built in yang besar dapat pula membantu disini, tapi anda mungkin juga akan membutuhkan sebuat output audio digital di laptop anda supaya dapat mengirimkan audio dari chip suara ke sebuah amp surround sound eksternal untuk diproeses. Jika anda memainkan banyak game, anda akan ingin memiliki mereka semua diinstal dalam satu waktu sehingga hard drive berukuran besar juga harus disiapkan.

Tapi tidak dapat disangkal bahwa kontributor tunggal terbesar terhadap kualitas gaming laptop secara keseluruhan adalah chip grafisnya, sehingga teknologi apa saja yang penting disini?


Biasanya laptop menggunakan solusi grafis terintegrasi, yang mana merupakan processor grafis low-end yang diintegrasikan ke dalam motherboard atau CPU si laptop. Salah satu contohnya adalah solusi grafis Graphic Media Accelerator (GMA) HD dari Intel, yang disematkan di dalam core i3, i5, i7. Grafis terintegrasi sesungguhnya didesain untuk menangani tugas sehari hari seperti memindah mindahkan windows di desktop anda atau memutar file file video HD. Ia dilengkapi dengan banyak fitur fitur keren, tapi umumnya performanya tergolong buruk. Tapi sisi positif dari grafis terintegrasi adalah mereka umumnya memakan daya yang sangat sedikit untuk melakukan pekerjaan sehari hari.

Berkat performa 3D yang tidak baik dari grafis terintegrasi, laptop gaming dan hiburan biasanya menggunakan chip grafis dedicated sebagai gantinya. Ada dua perusahaan yang menyediakan chip grafis dedicated ini yaitu nVidia dan AMD. Sebelumnya teknologi grafis AMD dijual sebagai merek dagang ATi(AMD membeli ATi pada 2006) tapi kini telah berganti menggunakan nama merek dagangnya sendiri.

Kedua perusahaan ini memproduksi serangkain chip grafis mobile yang pada dasarnya merupakan versi yang dikerjakan ulang dari chip desktop mereka yang telah di tweak untuk berjalan dengan lebih dingin dan menggunakan baterai yang lebih sedikit.

Saat ini, processor grafis mobile terecepat dari nVidia adalah GeForce GTX 485M, yang mengambil alih gelar tersebut dari GTX 480 M , ini adalah chip High-end super yang hanya ditemui di laptop gaming paling mahal dan mampu menghasilkan laju frame nan mulus di game game teranyar, Skema penamaan nVidia bisa dibilang sulit diikuti, karena processor 500 series termasuk diantaranya GT 520M, 525M, 540M, 550M dan 555M- sebenarnya justru lebih lambat ketimbang chip 400 series yang levelnya lebih tinggi. Meski demikian, processor 500 series ini menawarkan performa yang lebih baik ketimbang chip 400 series level tenah dan lebih rendah.

Sementara itu, procesor grafis tercepat AMD saat ini adalah Radeon HD 6970M. Ia menggeser posisi 587M, yang sebelumnya merupakan kebanggaan AMD. Hingga sekarang, AMD telah merilis 15 chip berbeda untuk lini 6000 yang diperuntukan bagi gaming level tinggi. Skema penamaannya sedikit lebih logis ketimbang nVidia chip dengan nomor lebih rendah berarti memiliki performa lebih rendah jadi mudah diidentifikasi.

Banyak solusi grafis high end yang kini menggunakan lebih dari satu procesor grafis secara bersamaan pada satu waktu. Versi nVidia untuk teknologi ini dinamai SLI. sementara AMD menjual produknya dengan merek dagang CrossFire. Dibawah setup tipe ini, dua chip mengerjakan gambar yang sama pada satu waktu. Satu menggambar setengah bagian dari atas gambar, sementara satunya lagi mengerjakan bagian bawah. Gambar yang komlet kemudian diserahkan ke pada procesor grafis yang dominan untuk dijahit menjadi satu sebelum dikirim ke layar.

Tapi masih ada satu masalah jika menggunakan chip grafis bertenaga tinggi di laptop. Makin cepat si procesor makin banyak baterai yang dibutuhkan, dan meski AMD dan nVidia telah berusaha keras untuk menjaga erkurasnya daya sampai keminimum, chip mereka yang lebih ngebut ini sungguh mengakibatkan efek yang signifikan terhadap daya tahan baterai. Dan hal ini lebih terlihat lagi ika dual chip digunakan dalam suatu konfigurasi SLI ataupun CrossFire.

Tentu saja, jika anda tidak bermain game di laptop tidak ada gunanya memiliki procesor grafis yang akan sangat rakus memakan daya tahan baterai anda. Akan lebih ideal jika anda dapat mematikannya ketika tidak dibutuhkan dan menjalankan grafis terintegrasi yang menggunakan lebih sedikit daya. Nah, nVidia merupakan vendor pertama yang menjawab kebutuhan ini melalui teknologi Optimus nya. Optimus mampu berpindah dari grafis terintegrasi dan grafis dedicated dengan mudahnya. Jadi ketika anda menjalankan suatu game, chip grafis dedicated lah yang digunakan dan ketika anda berhenti bermain mengakses windows ia akan kembali menggunakan grafis terintegrasi yang lebih bersahabat dengan baterai.

Di masa lalu, AMD pernah menawarkan tuas hardware untuk pindah dari grafis terintegrasi dan dedicated, tapi ini bukanlah solusi elegan karena terkadang ada semacam kedipan pada layar ketika laptop bergerak dari satu chip ke chip lainnya dan terjadinya juga tidak secara otomatis anda harus secara manual memindahkannya. Tapi AMD telah mengumumkan bahwa mereka sedang mengerjakan teknologi yang mirip dengan Optimus, meski belum ada konfirmasi kapan akan diperkenalkan.

Gaming Online
Bukan hanya hardware nya yang berubah, cara kita mengkonsumsi game juga telah mengalami semacam revolusi. Biasanya, gamer membeli game dalam bentuk CD atau DVD yang dijual di tokok atau dikirimkan kepada mereka oleh retailer internet. Tapi, dimasa depan, perusahaan game sepertinya lebih memilih untuk mendistribusikan produk mereka secara langsung ke laptop anda lewat internet.

Valve, pengembang game Half-Life series yang teramat populer, telah dulu berpindah haluann dengan layanan Steam nya. Diluncurkan pada 2002, vale awalnya memandang solusi ini sebagai cara mendistribusikan game game nya, sendiri, tapi Steam dengan cepat tumbuh menjadi layanan yang dipakai untuk menjual game game dari pengembang pihak ketiga juga. Jadi kini ia jadi mirip toko aplikasi untuk game. Ada lebih dari 1250 judul tersedia di layanan tersebut dan punya lebih dari 30 juta pengguna aktif. Game game nya disediakan oleh banyak jenis pengembang termasuk nama nama besar seperti Id Software, Electronic Arts, Sega, CodeMaster dan Bethesda Software. Steam juga menawarkan sejumlah fitur berbasis cloud. Misalnya, pengguna dapat mengimpan shortcut keyoard kostumasi yang mereka pakai digame mereka sehingga dapat diakses dari Steam kapan saja.

Tapi Steam tidak menguasai pasar ini seorang diri, ada beberapa kompetitor diluar sana termasuk Direct2Drive dan Games for Windows Marketplace milik Microsoct. Direct2DDrive bisa dibilang merupakan kompetitor terdekatnya saat ini karena memiliki lebih dari 1000 game dari 300 publisher game.

Tidak perlu diragukan lagi bahwa kini adalah saat yang paling mengasyikkan untuk gaming di laptop. Chip grafis dan processor yang lebih kencang berarti laptop terus menawarkan pengalaman gaming yang lebih baik. Meski mereka mungkin tidak dapat secara total megnalahkan desktop PC sebagai platform pilihan para gamer hardcore, tidak ada keraguan bahwa gaming dilaptop akan terus menjadi semakin populer.

You Might Also Like

0 comments