Panduan Belanja Gadget ( Elektronik )
Bagi para gadget freak, saat ini adalah satu masa yang paling sulit dari kehidupan mereka.
Masalahnya, ada terlalu banyak barang yang sepertinya harus dimiliki; yang setelah membeli
akan menjadi barang yang ketinggalan jaman hanya dalam jangka waktu yang singkat. Bagaimana
cara untuk bisa "Bertahan Hidup" diantara serbuan gelombang perangkat yang muncul terus
menerus? Kata kuncinya adalah 'kompromi' - memilih dengan gadget apa yang sesuai dengan
kebutuhan dan ketersediaan dana, sambil sekaligus menahan keinginan untuk memiliki yang
berada diluar jangkauan.
Masing-masing orang menghadapi keadaan yang berbeda. Tidak semua orang membutuhkan telpon
pintar yang bisa mengakses internet. Para produsen melihat kondisi setiap orang yang
berbeda - beda ini dari sudut pandang yang lain yaitu peluang. Jadi konsep produk mereka
semakin bergeser dari membuat satu gadget yang bisa dipakai oleh semua orang 'menjadi
membuat beragam gadget yang sesuai dengan masing-masing orang'. Kita sudah bisa melihat
kecenderungan ini dari maraknya berbagai varian yang tersedia di pasaran dari suatu produk
Gadget, mulai dari telpon genggam, kamera digital, pemutar musik digital, komputer, bahkan
samapai baterai.
Para produsen juga menyiasati keterbatasan daya beli konsumen dengan menurunkan harga dari
produk-produk lama mereka sementara terus mengeluarkan berbagai jenis produk baru ( atau
variannya ). Hal ini bisa menguntungkan konsumen jika mereka sabar menunggu sedikit lebih
lama untuk mendapatkan suatu gadget yang harganya agak tinggi. Trend bahwa suatu produk akan
terus turun harganya juga bisa dilihat dari tahun-tahun sebelumnya.
Perkembangan dari populernya suatu teknologi bisa berarti penurunan ongkos produksi dari
gadget yang menggunakan teknologi tersebut. Hal ini memungkinkan para produsen untuk terus
memangkas harga dari produk-produk mereka dan keadaan ini tentu saja menguntungkan konsumen
Produk-produk rekondisi juga akan semakin banyak tersedia di pasaran sebagai alternatif
lain bersama dengan mereka barang-barang 'tangan kedua' yang pasarnya tidak akan pernah
surut.
Jadi, berikut adalah faktor-faktor yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk
membeli suatu gadget:
1. Fungsionalitas: Apakah perangkat tersebut dibutuhkan karena fungsinya atau karena anda
terlihat lebih trendi jika menggunakan produk tersebut? Persiapkan dana lebih besar
untuk alasan kedua
2. Waktu: Perlukah anda untuk selalu mengikuti tren terbaru? Apakah anda harus menjadi salah
satu orang pertama yang menggunakan teknologi terbaru?
3. Kondisi: Haruskah gadget tersebut barang yang baru? Apakah anda keberatan menggunakan
gadget tangan kedua atau barang rekondisi?
4. Kepemilikan: Apakah anda harus memiliki gadget tersebut? jika tidak, sistem penyewaan
mungkin bisa dijadikan pilihan bila di daerah anda terdapat usaha yang menawarkan jasa
tersebut.
5. Gengsi: Bersediakah anda menggunakan gadget yang merupakan 'tiruan' atau serupa dari
produk lain? Ada pepatah yang mengatakan bahwa 'harga (hampir) tidak pernah berbohong',
dengan kata lain anda akan mendapatkan barang yang sesuai dengan apa yang anda bayarkan.
6. Hati nurani: Apapun yang anda putuskan, hindarilah penggunaan produk bajakan. walaupun
terkadang saya menggunakan produk bajakan.
Bagi para gadget freak, saat ini adalah satu masa yang paling sulit dari kehidupan mereka.
Masalahnya, ada terlalu banyak barang yang sepertinya harus dimiliki; yang setelah membeli
akan menjadi barang yang ketinggalan jaman hanya dalam jangka waktu yang singkat. Bagaimana
cara untuk bisa "Bertahan Hidup" diantara serbuan gelombang perangkat yang muncul terus
menerus? Kata kuncinya adalah 'kompromi' - memilih dengan gadget apa yang sesuai dengan
kebutuhan dan ketersediaan dana, sambil sekaligus menahan keinginan untuk memiliki yang
berada diluar jangkauan.
Masing-masing orang menghadapi keadaan yang berbeda. Tidak semua orang membutuhkan telpon
pintar yang bisa mengakses internet. Para produsen melihat kondisi setiap orang yang
berbeda - beda ini dari sudut pandang yang lain yaitu peluang. Jadi konsep produk mereka
semakin bergeser dari membuat satu gadget yang bisa dipakai oleh semua orang 'menjadi
membuat beragam gadget yang sesuai dengan masing-masing orang'. Kita sudah bisa melihat
kecenderungan ini dari maraknya berbagai varian yang tersedia di pasaran dari suatu produk
Gadget, mulai dari telpon genggam, kamera digital, pemutar musik digital, komputer, bahkan
samapai baterai.
Para produsen juga menyiasati keterbatasan daya beli konsumen dengan menurunkan harga dari
produk-produk lama mereka sementara terus mengeluarkan berbagai jenis produk baru ( atau
variannya ). Hal ini bisa menguntungkan konsumen jika mereka sabar menunggu sedikit lebih
lama untuk mendapatkan suatu gadget yang harganya agak tinggi. Trend bahwa suatu produk akan
terus turun harganya juga bisa dilihat dari tahun-tahun sebelumnya.
Perkembangan dari populernya suatu teknologi bisa berarti penurunan ongkos produksi dari
gadget yang menggunakan teknologi tersebut. Hal ini memungkinkan para produsen untuk terus
memangkas harga dari produk-produk mereka dan keadaan ini tentu saja menguntungkan konsumen
Produk-produk rekondisi juga akan semakin banyak tersedia di pasaran sebagai alternatif
lain bersama dengan mereka barang-barang 'tangan kedua' yang pasarnya tidak akan pernah
surut.
Jadi, berikut adalah faktor-faktor yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk
membeli suatu gadget:
1. Fungsionalitas: Apakah perangkat tersebut dibutuhkan karena fungsinya atau karena anda
terlihat lebih trendi jika menggunakan produk tersebut? Persiapkan dana lebih besar
untuk alasan kedua
2. Waktu: Perlukah anda untuk selalu mengikuti tren terbaru? Apakah anda harus menjadi salah
satu orang pertama yang menggunakan teknologi terbaru?
3. Kondisi: Haruskah gadget tersebut barang yang baru? Apakah anda keberatan menggunakan
gadget tangan kedua atau barang rekondisi?
4. Kepemilikan: Apakah anda harus memiliki gadget tersebut? jika tidak, sistem penyewaan
mungkin bisa dijadikan pilihan bila di daerah anda terdapat usaha yang menawarkan jasa
tersebut.
5. Gengsi: Bersediakah anda menggunakan gadget yang merupakan 'tiruan' atau serupa dari
produk lain? Ada pepatah yang mengatakan bahwa 'harga (hampir) tidak pernah berbohong',
dengan kata lain anda akan mendapatkan barang yang sesuai dengan apa yang anda bayarkan.
6. Hati nurani: Apapun yang anda putuskan, hindarilah penggunaan produk bajakan. walaupun
terkadang saya menggunakan produk bajakan.
SOLUSI TEPAT INTERNETAN RUMAHAN (HANYA Rp.99.000)
Salah satu unsur yang dibutuhkan untuk bisa bersaing dengan komunitas global adalah
ketersedian informasi. Tidak dapat disangkal bahwa salah satu sumber informasi terbesar saat
ini adalah internet. ketidak tersedian koneksi internet untuk masyarakat luas pada suatu
negara sama saja dengan menyatakan bahwa kita sudah kalah bersaing bahkan sebelum persaingan dimulai.
Salah satu alasan kenapa internet tidak berkembang dengan pesat di indonesia adalah karena
mahalnya harga koneksi. Sejauh ini dapat ada 2 jenis perhitungan biaya koneksi internet yang
biasa digunakan: time based dan volume based, yang masing-masing memiliki keunggulan dan
kekurangannya.
Manapun yang dipilih, satu hal yang harus diperhatikan adalah kecepatannya. Karena percuma
saja yang penyedia layanan menggembar-gemborkan bahwa pengguna bisa mendownload sepuas hati selama misalnya 50 jam jika kecepatannya rendah. Perhitungan berdasarkan Kecepatan Sebetulnya ada satu lagi jenis perhitungan biaya koneksi internet yang jarang dipergunakan yaitu speed based. Dengan cara ini besarnya biaya berlangganan internet dihitung berdasarkan kecepatan koneksi yang dipilih pelanggan. Tidak ada batasan lainnya.
Cara ini dipergunakan oleh first media dengan layanannya fastnet. Pada paketnya yang
paling murah pelanggan hanya perlu membayar Rp. 99.000,00 perbulannya (tidak termasuk kable modem) untuk mendapatkan kecepatan koneksi samapai dengan 384 kbps. Pelanggan boleh terkoneksi ke internet tanpa adanya batasan waktu ataupun besarnya lalu lintas data.
Tentu saja metode ini adalah solusi paling tepat untuk pelanggan internet rumahan-yaitu
masyarakat kebanyakan - untuk bisa mendapatkan koneksi internet yang cepat dan terjangkau
dengan harga dengan harga yang sangat masuk akal. Dengan memperhitungkan harga kable
modemnya itu sendiri dan kecepatan yang didapatkan, seperti kombinasi harga dan layanan yang paling ekonomis untuk pelanggan perseorangan adalah fasnet 768 dimana dengan biaya langganan per bulan sebsesar Rp. 295.000,00. (termasuk kable modem), pelanggan mendapatkan koneksi internet tidak terbatas dengan kecepatan samapai dengan 758 kbps. Bandingkan dengan layanan dial-up yang kecepatannya hanya sekitar 56 kbps maksimum dan biaya sekitar Rp. 6.000-9.000
per jamnya.
Masalahnya, karena layanan ini berbasiskan koneksi kabel (seperti pada layanan berlanggan
televisi kable, yang kebetulan juga disediakan oleh first media dalam paket mereka yang lain yang bisa dipilih oleh pelanggan), maka cakupan layanan ini juga terbatas pada daerah-daerah yang sudah dijangkau oleh installasi kablenya, yang sampai saat ini hanya terbatas pada wilayah Jakarta, Surabaya, Denpasar. Untuk Mengecek Apakah Anda berada dalam Wilayah Jangkauan Klik Disini.
Perhitungan biaya investasi yang harus dikeluarkan untuk memperluas wilayah jangkauan berbanding dengan prediksi jumlah pelanggan yang akan didapatkan harus dilakukan sangat cermat dan teliti karena sifat layanan kabel sedikit berbeda dengan layanan internet lewat satelite atau juga lewat kable telepon yang infrastruktufnya sudah sangat medukung.
Pihak First media sendiri memiliki target untuk menjaring Sekitar 1 Juta Pelanggan pada tahun 2009. Kita berharap saja bahwa cakupan wilayah internet dari layanan seperti ini bisa dengan segera menjangkau seluruh lapisan masyarakat indonesia sehingga iklan layanan masyarakat'...kan ada internet' bisa benar-benar terwujud dan bukan sekedar mimpi dari masyarakat kebanyakan. Ingin Pesan Klik Disini.
Salah satu unsur yang dibutuhkan untuk bisa bersaing dengan komunitas global adalah
ketersedian informasi. Tidak dapat disangkal bahwa salah satu sumber informasi terbesar saat
ini adalah internet. ketidak tersedian koneksi internet untuk masyarakat luas pada suatu
negara sama saja dengan menyatakan bahwa kita sudah kalah bersaing bahkan sebelum persaingan dimulai.
Salah satu alasan kenapa internet tidak berkembang dengan pesat di indonesia adalah karena
mahalnya harga koneksi. Sejauh ini dapat ada 2 jenis perhitungan biaya koneksi internet yang
biasa digunakan: time based dan volume based, yang masing-masing memiliki keunggulan dan
kekurangannya.
Manapun yang dipilih, satu hal yang harus diperhatikan adalah kecepatannya. Karena percuma
saja yang penyedia layanan menggembar-gemborkan bahwa pengguna bisa mendownload sepuas hati selama misalnya 50 jam jika kecepatannya rendah. Perhitungan berdasarkan Kecepatan Sebetulnya ada satu lagi jenis perhitungan biaya koneksi internet yang jarang dipergunakan yaitu speed based. Dengan cara ini besarnya biaya berlangganan internet dihitung berdasarkan kecepatan koneksi yang dipilih pelanggan. Tidak ada batasan lainnya.
Cara ini dipergunakan oleh first media dengan layanannya fastnet. Pada paketnya yang
paling murah pelanggan hanya perlu membayar Rp. 99.000,00 perbulannya (tidak termasuk kable modem) untuk mendapatkan kecepatan koneksi samapai dengan 384 kbps. Pelanggan boleh terkoneksi ke internet tanpa adanya batasan waktu ataupun besarnya lalu lintas data.
Tentu saja metode ini adalah solusi paling tepat untuk pelanggan internet rumahan-yaitu
masyarakat kebanyakan - untuk bisa mendapatkan koneksi internet yang cepat dan terjangkau
dengan harga dengan harga yang sangat masuk akal. Dengan memperhitungkan harga kable
modemnya itu sendiri dan kecepatan yang didapatkan, seperti kombinasi harga dan layanan yang paling ekonomis untuk pelanggan perseorangan adalah fasnet 768 dimana dengan biaya langganan per bulan sebsesar Rp. 295.000,00. (termasuk kable modem), pelanggan mendapatkan koneksi internet tidak terbatas dengan kecepatan samapai dengan 758 kbps. Bandingkan dengan layanan dial-up yang kecepatannya hanya sekitar 56 kbps maksimum dan biaya sekitar Rp. 6.000-9.000
per jamnya.
Masalahnya, karena layanan ini berbasiskan koneksi kabel (seperti pada layanan berlanggan
televisi kable, yang kebetulan juga disediakan oleh first media dalam paket mereka yang lain yang bisa dipilih oleh pelanggan), maka cakupan layanan ini juga terbatas pada daerah-daerah yang sudah dijangkau oleh installasi kablenya, yang sampai saat ini hanya terbatas pada wilayah Jakarta, Surabaya, Denpasar. Untuk Mengecek Apakah Anda berada dalam Wilayah Jangkauan Klik Disini.
Perhitungan biaya investasi yang harus dikeluarkan untuk memperluas wilayah jangkauan berbanding dengan prediksi jumlah pelanggan yang akan didapatkan harus dilakukan sangat cermat dan teliti karena sifat layanan kabel sedikit berbeda dengan layanan internet lewat satelite atau juga lewat kable telepon yang infrastruktufnya sudah sangat medukung.
Pihak First media sendiri memiliki target untuk menjaring Sekitar 1 Juta Pelanggan pada tahun 2009. Kita berharap saja bahwa cakupan wilayah internet dari layanan seperti ini bisa dengan segera menjangkau seluruh lapisan masyarakat indonesia sehingga iklan layanan masyarakat'...kan ada internet' bisa benar-benar terwujud dan bukan sekedar mimpi dari masyarakat kebanyakan. Ingin Pesan Klik Disini.
IDA ( Internet Download Acelerator )
Mau Internetan Cepet? . . .
Bingung pake paket internetan lambat tapi pingin ngedownload dengan cepet. . .
Pake aja IDA ( Internet Download Acelerator )
1. Download IDA di http://rapidshare.com/files/42552920/Setup_adi.rar
2. Download Registry IDA Di http://rapidshare.com/files/42551413/ida.reg
3. Download Crack nya di http://rapidshare.com/files/42551414/keygen.exe
4. Jalankan Crack.exe Trus masukin email ama nama ama email lo. . .
5. Kalo udah klik generate trus kalo udah copy dah tu kode. . .
6. Nah klik lagi tu wipe registry. . .
7. Jalanin Deh IDA Klik help trus Registration Code, Masukin deh nama email lo ama kodenya
pastinya.
8. ok Program siap jalan
Mau Internetan Cepet? . . .
Bingung pake paket internetan lambat tapi pingin ngedownload dengan cepet. . .
Pake aja IDA ( Internet Download Acelerator )
1. Download IDA di http://rapidshare.com/files/42552920/Setup_adi.rar
2. Download Registry IDA Di http://rapidshare.com/files/42551413/ida.reg
3. Download Crack nya di http://rapidshare.com/files/42551414/keygen.exe
4. Jalankan Crack.exe Trus masukin email ama nama ama email lo. . .
5. Kalo udah klik generate trus kalo udah copy dah tu kode. . .
6. Nah klik lagi tu wipe registry. . .
7. Jalanin Deh IDA Klik help trus Registration Code, Masukin deh nama email lo ama kodenya
pastinya.
8. ok Program siap jalan
Facebook Hacking
Mungkin ini udah basi yah. tapi nggak ada salahnya kita share kan. ok langsung aja...
Facebook Freeze
untuk para orang iseng ini aplikasi yang tepat. Dari aplikasi ini lo bisa buat temen lo kelabakan setengah mati gara - gar pas lagi log in g bisa masuk padahal email dan passwordnya udah bener. y bener banget aplikasi ini digunaiin buat menahan para pengguna facebook untuk log in ke facebook. kelemahan dari aplikasi ini adalah aplikasi ini hanya bisa menahan. dia tidak bisa membuat teman anda yang sedang online menjadi disconnect.
Download : http://www.ziddu.com/download/4946129/FacebookFreezer.zip.html
Mungkin ini udah basi yah. tapi nggak ada salahnya kita share kan. ok langsung aja...
Facebook Freeze
untuk para orang iseng ini aplikasi yang tepat. Dari aplikasi ini lo bisa buat temen lo kelabakan setengah mati gara - gar pas lagi log in g bisa masuk padahal email dan passwordnya udah bener. y bener banget aplikasi ini digunaiin buat menahan para pengguna facebook untuk log in ke facebook. kelemahan dari aplikasi ini adalah aplikasi ini hanya bisa menahan. dia tidak bisa membuat teman anda yang sedang online menjadi disconnect.
Download : http://www.ziddu.com/download/4946129/FacebookFreezer.zip.html